Jumat, 08 Mei 2009

PANTUN Wong Kaponan

“Kalau seorang anak hidup dengan kritik, ia akan belajar menghukum. Kalau seorang anak hidup dengan permusuhan, ia akan belajar kekerasan. Kalau seorang anak hidup dengan olokan, ia akan belajar mnjadi malu. Kalau seorang anak hidup dengan rasa malu, ia belajar merasa bersalah. Kalau seorang anak hidup dengan dorongan, ia akan belajar percaya diri. Kalau seorang anak hidup dengan keadilan,ia akan belajar menjalankan keadilan. Kalau seorang anak hidup dengan ketentraman, ia belajar tentang iman. Kalau seorang anak hidup dengan dukungan, ia belajar menyukai dirinya sendiri. Kalau seorang anak hidup dengan penerimaan serta persahabatan, ia belajar untuk mencintai dunia.
Nah, sekarang bagaimana kalau Q-ta hidup penuh dengan kekangan dari Staff Pengasuhan Santri Al-Mawaddah As-Sakinah Village?????????

Ketika anak masih kecil, sebagai orangtua (ayah) jarang mendengarkan mereka. Setelah mereka besar, mereka pun akan jarang mendengarkan orang tuanya. Inilah awal mulanya terkenal istilah kenakalan remaja, yang secara tidak sadar dikontribusikan dahulu oleh kenakalan orang tuanya, yang telah berselingkuh dengan SI PENCURI WAKTU.

Keserakahan, cinta akan uang, cinta akan kekuasaan maupun kehausan seks, inilah yang membuat benih-benih cinta kasih tersebut sulit tumbuh dalam wujud tingkah laku. Dalam perwujudannya, cinta kasih akan bermakna ketika ketulusan hadir saat kita membina hubungan dengan orang lain. Cinta kasih, identik dengan pengorbanan dan sentuhan yang sungguh-sungguh dari seseorang terhadap orang lain. Tanpa pengorbanab dan ketulusan untuk rela memberi tanpa pamrih, cinta kasih menjadi bahasa yang tidak memiliki makna apa-apa. Seorang kolega di Australia memiliki pengalaman yang cukup unik.Katanya, sapi yang diperah susunya dengan menggunakan tangan si peternak ( manual ), ternyata hasilnya lebih banyak mengeluarkan susu daripada sapi tang diperah dengan mesin pemerah.
Jika binatang saja membutuhkan sentuhan kasih sayang, apalagi manusia dalam mengashi sesamanya. Sentuhan dapat berupa pelukan, kata-kata yang manis, pujian, maupun gandengan tangan yang mesra atau jabat tangan yang empatik. Cinta kasih memang tidak ada batasnya. Bahkan, cinta kasih yang sungguh-sungguh akan mampu menggerakkan cinta kasih orang lain untuk berbuat sesuatu yang berguna bagi sesama. Buah tingkah laku sebagai wujud cinta kasih seperti ini akakn terasa lebih manis. Karena cinta kasih yang disalurkan sudah menjadi wujud ungkapan syukur atas kasih sayang Ilahi yang telah duterima selama ini. Sebuah puisi indah menyebutkan :
“Bukan titik yang menyebabkan tinta, melainkan tinta yang menyebabkan titik. Bukan cantik yang menyebabkan cinta, melainkan cintalah yang menyebabkan cantik

1 komentar:

Cahya-Q

Cahya-Q

lukisan-Q

lukisan-Q

huui

huui

Madiun

Madiun

D-na Q

D-na Q

..........

..........

my love

my love

kediri

kediri

sweety

sweety

Salam Sejahtera